Fungsi Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar

Salah satu fungsi pokok program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar adalah “membantu penyesuaian  masing-masing siswa terhadap sekolah dan dari sekolah terhadap siswa” (Crow and Crow, 1960). Menurut fungsi ini anak harus dapat menyesuaikan dirinya denga cara-cara yang baru dalam berbuat dan bertingkah laku. Ia sekarang berada dalam suatu  kelompok yang dalam beberapa hal sudah terstruktur, yaitu memiliki aturan-aturan dan cara-cara tertentu. Sambil ia bekerja dan bermain dengan anak-anak lain, ia harus belajar bekerjasama serta memikul tanggung jawab. Ia juga harus dapat menemukan bahwa dirinya diharapkan untuk dapat mengikuti petunjuk-petunjuk dan perintah dari guru. Selanjutnya ia juga tidak dapat menuntut terlalu banyak perhatian dari gurunya. Ia harus dapat menetapkan sendiri hal-hal apa yang patut dikerjakannya sehari-hari di sekolah. Bagi siswa yang tidak mengikuti taman kanak-kanak sebelumnya, mungkin membutuhkan bantuan dalam menyesuaikan dirinya terhadap suasana kehidupan yang jauh dari orang tua dan rumah tangganya agar dapat ikut serta dengan baik dalam kegiatan sekolah sehari-hari. Bantuan itu dapat diberikan dalam bentuk bimbingan perseorangan atau bimbingan kelompok.
Fungsi bimbingan di sekolah dasar tidak hanya menyangkut penghayatan yang lebih luas. Sekolah mempunyai tanggung jawab yang luas, yakni menyediakan kesempatan-kesempatan bagi anak didik untuk dapat berkembang secara efektif. Oleh sebab itu program bimbingan harus dirancang untuk : 
  1. Mencegah terjadinya masalah pada diri siswa. 
  2. Memberikan bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. 
  3. Mengenali siswa-siswa yang mengalami kesulitan yang mendalam agar dapat diadakan usaha-usaha penyembuhan secara lebih cepat. 
  4. Bertindak sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara rumah tangga dan sekolah. 
  5. Menyediakan informasi tentang perkembangan siswa, sekolah, proses belajar, dan kurikulum bagi para orang tua siswa. 
  6. Memperkenalkan siswa tentang sekolah dan menyiapkan mereka untuk memasuki sekolah yang lebih tinggi. 
  7. Memperkenalkan guru-guru tentang program testing yang dapat melengkapi informasi tentang anak untuk digunakan secara bersama-sama dengan informasi-informasi lainnya yang diperoleh guru di dalam kelas. 
  8. Menyediakan kesempatan bagi individu siswa yang membutuhkan bantuan untuk mengikuti konseling dan mendapatkan informasi pendidikan dan jawaban. 
  9. Bertindak sebagai perantara untuk layanan-layanan khusus yang tersedia diluar sistem persekolahan. 
  10. Memberikan bantuan dalam penempatkan siswa dalam kelas-kelas dan sekolah yang sesuai. 
  11. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain dalam mengkoordinasi program kesehatan mental siswa.

Popular posts from this blog

Contoh RPP IPA Kelas 2 Semester II (KTSP)

Sifat-Sifat dan Hubungan Bangun Segiempat

Media Pembelajaran : Pop Up Book