Hakikat Belajar


Study
Menurut skinner (dalam Abdulloh, 2013:12) belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat  orang belajar maka responnya menjadi lebih baik.dengan demikian, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon. Menurut Thursan Hakim (dalam Abdulloh, 2013:13) belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikiran lain-lain.
Dari pengertian-pengertian tersebut disimpulakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut diperoleh melalui proses adaptasi dalam kepribadian manusia secara alamiah dan ditampakkan Perubahan tersebut diperoleh melalui proses adaptasi dalam kepribadian manusia secara alamiah dan ditampakkan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, daya pikir, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, dan lain-lain.
2.1.1.1  Unsur-unsur Belajar
Menurut Gagne (dalam Rohmawati, 2013:12) belajar merupakan sebuah sistem di dalamnya terdapat berbagai unsur saling kait mengkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Unsur-unsur belajar yang di maksud:
1.   Penginderaan
Digunakan menangkap rangsangan untuk mentransformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang kompleks; syaraf atau otot digunakan untuk menampilkan kinerja menunjukkan apa yang telah dipelajari.
2.   Rangsangan (stimulus)
Peristiwa merangsang penginderaan pembelajaran yang berada di lingkungan sekitarnya yang dialami oleh seseorang.
3.   Memori
Dalam diri seseorang memori berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.
4.   Respon
Merupakan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori dari hasil belajar mengamati stimulus, adanya memori dalam diri seseorang kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja (performance).
Jadi ke-empat unsur belajar berkaitan dengan pembelajaran meliputi: penginderaan, rangsangan (stimulus), memori, dan respons (performance).
2.1.1.2  Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Ratna Wilis Dahar (dalam Rohmawati, 2013:13) prinsip-prinsip belajar hendaknya dijadikan pegangan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat optimal. Adapun prinsip-prinsip meliputi:
1)      Konsekuensi-kosekuensi
Prinsip yang paling penting pada teori-teori perilaku ialah perilaku perubah menurut konsekuensi langsung. Konsekuensi-menyenangkan “memperkuat” perilaku, sedangkan konsekuensi tidak menyenangkan “melemahkan” perilaku. Konsekuensi-menyenagkan pada umumnya  disebut  reinforser  atau penguat, sedangkan konsekuensi-tidak menyenangkan disebut hukuman.
2)      Kesegeraan (Immediacy) Konsekuensi
Salah satu prinsip dalam teori belajar ialah konsekuensi perilaku akan lebih mempengaruhi perilaku dari pada konsekuensi yang lambat datangnya.
3)      Pembentukan (shaping)
Pembentukan digunakan dalam teori belajar perilaku saat mengajarkan keterampilan baru atau perilaku dengan meberikan reinforcement pada siswa untuk mendekati perilaku akhir yang diinginkan.
2.1.1.3  Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
         Menurut Anitah (dalam Rohmawati, 2013:13) keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor berasal dari dalam diri siswa (intern) dan dari luar diri (ekstern) Adapun faktor dalam diri siswa  (intern)  yaitu kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan, kesehatan, serta kebiasaan siswa. Faktor ekstern  berupa lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana kelas seperti gembira, menyenangkan), linkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
Sesuai pendapat Slameto (dalam Rohmawati, 2013:14) faktor intern ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern diluar individu. Adapun faktor yang dimaksud:
a)      Faktor internal yaitu: faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis  (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan).
b)      Faktor ekstern terbagi menjadi: faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara  anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar serta tugas rumah), faktor masyarakat (keberadaan siswa hidup dimasyarakat berpengaruh terhadap belajar siswa)
Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar yaitu  intern  (berasal dari diri siswa) meliputi: motivasi belajar; keadaan jasmani dan psikologi siswa, dan faktor ekstern (berasal dari lingkungan siswa) yaitu: keluarga, sekolah, masyarakat
2.1.1.4  Teori Belajar
1)      Teori Kognitif
Piaget (dalam Abdulloh, 2013:43) membagi perkembangan kognitif anak ke dalam 4 periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
a)      Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
Bagi anak yang berada pada tahap ini, pengalaman diperoleh melalui fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra). Pada mulanya pengalaman itu bersatu dengan dirinya, ini berarti bahwa suatu objek  itu ada bila ada pada penglihatannya. Perkembangan selanjutnya ia mulai berusaha untuk mencari objek yang asalnya terlihat kemudian menghiang dari pandangannya, asal perpindahanya terlihat. Akhir dari tahap ini ia mulai mencari objek yang hilang bila benda tersebut tidak terlihat perpindahannya. Objek mulai terpisah dari dirinya dan bersamaan dengan itu konsep objek dalam struktur kognitifnya pun mulai dikatakan matang. Ia mulai mampu untuk melambungkan objek fisik ke dalam symbol-simbol, misalnya mulai bisa berbicara meniru suara kendaraan, suara binatang, dll.
b)      Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
Tahap ini adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit. Pada tahap ini pemikiran anak lebih banyak berdasarkan pada pengalaman konkrit daripada pemikiran logis, sehingga jika  ia melihat objek-ojek yang kelihatannya berbeda, maka ia mengatakanya berbeda pula. Pada tahap ini anak masih berada pada tahap pra operasional belum memahami konsep kekekalan (conservation), yaitu kekekalan panjang, kekekalan materi, luas, dll. Selain dari itu, ciri-ciri anak pada tahap ini belum memahami dan belum dapat memikirkan dua aspek atau lebih secara bersamaan.
c)      Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
Pada umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda benda konkrit. Kemampuan ini terwujud dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk mengklasifikasikan dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut pandang yang berbeda secara objektif. Anak pada tahap ini sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya objek fisik yang ada saat ini (karena itu disebut tahap operasional konkrit). Namun, tanpa objek fisik di hadapan mereka, anak-anak pada tahap ini masih mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika.
d)     Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Anak pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak dan menggunakan logika. Penggunaan benda-benda konkret tidak diperlukan lagi. Anak mampu bernalar tanpa harus berhadapan dengan dengan objek atau peristiwa berlangsung. Penalaran terjadi dalam struktur kognitifnya telah mampu hanya dengan menggunakan simbol-simbol, ide-ide, astraksi dan generalisasi. Ia telah memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan operasi-operasi yang menyatakan hubungan di antara hubungan-hubungan, memahami konsep promosi.

Comments

Popular posts from this blog

Sifat-Sifat dan Hubungan Bangun Segiempat

Contoh RPP IPA Kelas 2 Semester II (KTSP)

Download Full Album Shiela On 7 Dari Tahun 1999-2014